MAMUJU, BKM — Seberapa penting sektor perikanan bagi dunia dan Indonesia khususnya dari kacamata berpikir seorang Dr. Suyuti Marzuki yang juga saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat.

Dalam wawancara singkat BKM dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar, Dr. Suyuti Marzuki, BKM merangkum secara khusus wawancara tersebut secara singkat.

“Dunia dan negara saat ini sementara menjalankan dua konsep yakni Konsep Blue Ekonomi dan Green Ekonomi dan dua konsep ini semua berada di wilayah kerja perikanan”, Kata Dr. Suyuti

Dr. Suyuti mengatakan bahwa konsep blue ekonomi itu Leading Sektornya ada di Bapenas dan Kementrian Kelautan dan Perikanan dan merujuk pada defenisi Ekonomi biru sendiri adalah pembangunan yang berbasis pada nilai ekonomi sumber daya laut Indonesia, yang menciptakan nilai tambah pada rantai suplai – secara langsung maupun tidak langsung – sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan, Ujarnya.

“Pertumbuhan tersebut didasarkan pada tiga pilar, yakni lingkungan kelautan yang sehat dan tangguh, industri berbasis kelautan yang kompetitif, dan area pesisir yang atraktif”,Kata Dr. Suyuti.

Sementara konsep Green Ekonomi sendiri adalah konsep ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kerusakan lingkungan. Konsep ini juga bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan juga berada diwilayah kementrian Kelautan dan perikanan, Ungkap Dr. Suyuti

“Artinya dua konsep yang ada yakni Blue Ekonomi (Ekonomi Biru) serta Green Ekonomi (Ekonomi Hijau) semuanya berada di wilayah kerja Kementrian Kelautan dan Perikanan yang bisa memiliki dampak besar bagi pembangunan di daerah”, Kata Dr. Suyuti.

Setelah pembahasan dua konsep yang ada kemudian di sinkrongkan dengan konsep pangan milik Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang memiliki harapan Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri secara swasembada pangan dua sampai tiga tahun kedepan, Ujarnya.

“Artinya kenapa saya katakan jangan mimpi jadi negara atau daerah yang swasembada pangan kalau dua konsep yang ada tidak dibenahi terlebih dahulu, misalnya rantai produksi serta rantai pasok dan lain sebagainya”, Kata Suyuti.

(Zulkifli)