POLMAN, BKM — Wakil gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga menjenguk 4 anggota kepolisian yang terluka saat mengamankan jalannya eksekusi tanah di Dusun Palludai Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Campalagian, yang saat ini dirawat di RSUD Hajja Andi Depu. Minggu 6 Juli 2025.
Kunjungan ini merupakan bentuk empati dan apresiasi Wakil Gubernur Sulbar terhadap aparat keamanan yang berhasil mengamankan jalannya eksekusi yang berlangsung ricuh.
“Saya sangat prihatin atas insiden yang terjadi, anggota kepolisian yang terluka segera diberikan kesembuhan,” ujar Salim S Mengga.
Tambahan pasangan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka ini mengatakan, kejadian ini menjadi pembelajaran buat kita semua, pertama dalam penegakkan hukum memang aparat harus tegas.
Kepolisian hanya melaksanakan perintah pengadilan, dia tidak memiliki alternatif lain.
Kedua, pihak bersengketa juga merasa ini sesuatu yang menzolimi. Karena sebagai warga negara yang baik, kita harus sadar bahwa negara ini negara hukum.
“kita boleh tidak puas, tetapi hindari aksi-aksi kekerasan yang pada akhirnya merugikan semua pihak,” ungkap Salim S Mengga.
Rakyat yang juga bagian dalam bangsa ini, tidak boleh dicederai. Demikian juga aparat keamanan sebagai pelaksana tugas.
Kedepan kita harus evaluasi didalam setiap melaksanakan kegiatan eksekusi, harus melalui upaya investigasi, kemudian melakukan tawaran perdamaian.
Kalau tidak ada lagi upaya lain, jangan menggunakan kekerasan tetapi menempuh jalur lain yang lebih manusiawi.
Seperti yang terjadi ini, justru tidak terlibat dalam sengketa juga ikut jadi korban, begitupun dengan aparat ikut menjadi Korban.
Wakil Gubernur Sulbar juga menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap kejadian ini. (Rls)
Tinggalkan Balasan