MAMUJU, BKM — Pelaksanaan tahapan Pilkada Sulbar, tentang debat pertama Pilkada Sulawesi Barat (Sulbar) di Gedung Gadis Polman, yang disorot peserta calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Sulbar membuat KPU Sulbar harus melakukan klarifikasi hingga berujung permintaan maaf.
Ketua KPU Provinsi Sulawesi Barat, Said Usman Umar saat Coffee Night dengan media di warkop 157 mengungkapkan kekecewaan terhadap pelaksana dalam hal ini Event Organaiser yang bertugas untuk kelancaran debat pertama di kabupaten Polewali Mandar.
“Banyak hal yang kami minta untuk diadakan dan diganti tetapi tidak mampu EO adakan sampai di waktu pelaksanaan”, Kata Said Usman Umar
Lanjut kata Said Usman Umar berjanji bahwa pelaksaan debat kedua dan ketiga yang direncanakan di kabupaten mamuju dan majene akan lebih maksimal lagi sehingga kejadian di debat pertama tidak terulang kembali, Ungkapnya
“Kami sudah melakukan evaluasi, dan jujur kami kecewa terhadap EO yang seharusnya setelah debat dan kita di hantam habis-hanisan oleh publik harusnya mereka membersamai kita untuk mengklaririkasi kejadian yang ada publik, bukan malah menghilang”, Kata Said Usman Umar.
Meski begitu, Said Usman Umar melihat persoalan yang sementara berkembang di tengah masyarakat, pihaknya rasional menilai dengan fenomena yang ada.
“Makanya kami sebagai penyelenggara pemilu tidak perlu menyalahkan Eo dan sebagainya, karena ini tanggung jawab kami,” Kata Said Usman Umar.
Said Usman Umar juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada warga, sebab masyarakat Sulbar telah mampu memberikan kritik masukan dan tanggapan.
Selain itu, dia menilai, ini bukti bahwa masyarakat Sulbar betul-betul memperhatikan proses demokrasi yang sementara berjalan saat ini.
“Saya sampaikan kami sebagai penanggung jawab di tingkat KPU Provinsi Sulawesi Barat Dalam pelaksanaan pesta demokrasi kita Pilgub, saya mewakili lembaga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas segala hal yang terjadi pada saat debat pertama, mudah-mudahan ini akan menjadi bagi evaluasi bagi kami sehingga tidak terulang Pada pelaksanaan debat kedua maupun ketiga. Terkait dengan io yang menjadi bahan evaluasi internal kami itu kita akan mewanti-wanti agar tidak digunakan lagi dalam proses pesta demokrasi kita ketika ada kerjasama dengan KPU Provinsi Sulawesi Barat,” Pungkasnya.
(Dzulkifli)
Tinggalkan Balasan