MAMUJU, BKM — Pemerintah Kabupaten Mamuju bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Kodim 1418/Mamuju melaksanakan lokakarya penguatan peran dan kolaborasi multi pihak pengembangan program makan bergizi gratis (MBG) di Mamuju, (2/08/25).
Dr. Hj. Khafmah Ahmad, S.Pi, M. Si Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamuju sekaligus Ketua panitia kegiatan lokakarya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membahas penguatan MBG Kabupaten Mamuju dengan agenda kegiatan lokakarya berlangsung selama 3 hari, Ujarnya.
Perwakilan JICA – RDPA Sulawesi, Mr. Shintani mengaku akan fokus melakukan tiga kegiatan utama antara lain indentifikasi isu pembangunan dan program prioritas, memfasilitasi kolaborasi berdasarkan hasil identifikasi dan memfasilitasi skema JICA untuk penguatan kapasitas.
“Semua sektor akan di fasilitasi terkait pelatihan pelatihan di masing masing sektor seperti pengolahan sampah serta program yang lain yang mana salah satunya makan bergizi sekolah di mana di Jepang program ini bisa meningkatkan sumber daya manusia, Ekonomi serta yang lainnya”, Kata Mr. Shintani
Sementara itu Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengangap bahwa Forum ini tentu sangat penting untuk kita hadirkan, sebab faktanya dalam pelaksanaan program nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia indonesia dengan intervensi makanan bergizi sejak usia dini.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Mamuju menyampaikan apresiasi dan penghargaan yg setinggi-tingginya kepada semua pihak yang hari ini telah hadir untuk bersama-sama mengikuti lokakarya penguatan peran dan kolaborasi multi pihak dalam upaya pengembangan makan bergizi gratis (MBG) di Kab Mamuju”, Kata Sutinah Suhardi.
Dandim 1418/Mamuju Kolonel Inf Andik Siswanto turut memaparkan peran TNI dalam mendukung MBG, terutama melalui pendekatan Sishankamrata (Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta).
“Program MBG harus berjalan beriringan dengan swasembada pangan. Potensi pertanian, peternakan, dan perikanan di Mamuju akan kita berdayakan, baik oleh petani reguler maupun milenial. Dengan kerja sama lintas sektor, dampaknya tidak hanya pada perbaikan gizi dan penurunan stunting, tetapi juga membuka lapangan kerja serta menguatkan ekonomi lokal,” tegas Dandim.
(Zulkifli)


Tinggalkan Balasan