MAMUJU, BKM – Ikatan Jurnalis Sulawesi Barat (IJS) menggelar pelantikan pengurus sekaligus dialog publik bertema “Semangat Patriot dalam Mengawal Pembangunan Sulawesi Barat yang Maju”, Rabu (18/6/2025) di Aula Hotel Matos, Jalan Yos Sudarso, Mamuju.
Kegiatan tersebut menjadi momen bersejarah bagi IJS yang kini genap berusia 10 tahun. Ketua IJS, Irham Asiz, menyampaikan bahwa selama satu dekade terakhir, organisasi ini telah melalui berbagai dinamika, namun tetap solid dan berkomitmen mengawal pembangunan daerah melalui kerja jurnalistik.
“IJS kini genap 10 tahun. Perjalanannya penuh lika-liku, tapi bisa dilalui berkat kekompakan, solidaritas, dan dukungan semua pengurus,” ungkap Irham dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, serta seluruh pemangku kepentingan yang mendukung terselenggaranya pelantikan tersebut. Dalam periode kepengurusan baru ini, Irham memaparkan beberapa program prioritas, termasuk pelatihan jurnalistik di seluruh kabupaten dan rencana pembangunan sekretariat permanen IJS di Mamuju.
“Kami ingin membangun sekretariat permanen IJS sebagai wadah pemersatu seluruh jurnalis di Sulbar. Semoga diberi kesehatan dan umur panjang agar cita-cita ini bisa terwujud,” ujarnya.
Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), hadir langsung dalam acara dan mengucapkan selamat atas usia ke-10 IJS. Ia juga menyampaikan selamat kepada Irham Asiz yang kembali terpilih sebagai Ketua Umum IJS untuk ketiga kalinya.
“Selamat kepada IJS atas usia 10 tahun dan kepada Irham Asiz yang kembali dipercaya memimpin. Ini bukti bahwa organisasi ini konsisten dan terus berkembang,” ucapnya.
Suhardi Duka menekankan pentingnya peran jurnalis dalam membentuk opini publik berdasarkan fakta, dan bukan sekadar narasi dari media sosial.
“Saya lebih percaya pada karya jurnalistik karena didasari kajian fakta dan menyampaikan informasi yang akurat ke publik,” katanya.
Gubernur juga mengapresiasi IJS yang selama masa 100 hari kerja pemerintahannya telah aktif mendampingi dan menjadi mitra publikasi serta kontrol sosial.
“Kontrol sosial penting, tapi harus proporsional. Tanpa kontrol, keberpihakan akan bias. Tapi kontrol yang berlebihan juga bisa menyembunyikan keberhasilan,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Suhardi menyebut IJS sebagai organisasi lokal yang punya potensi besar.
“IJS adalah organisasi lokal yang kualitas dan kiprahnya bisa menyamai bahkan melebihi organisasi jurnalistik tingkat nasional,” tuturnya.
(M F)
Tinggalkan Balasan